Beragam sepatu lari telah tersedia selama sembilas tahun
terakhir. Beberapa sepatu dilengkapi dengan kantung-kantung udara dan
irisan-irisan busa dan sebagian sepatu tidak menggunakan lidah. Apakah ebanyakan
sepatu yang tersedia saat ini hanya menawarkan bentuk ataukah ada beberapa
konsep biofisika yang nyata?
Penjelasan
Pelari membutuhkan sepatu yang baik untuk memperoleh
kenyamanan yang maksimal dan hasil lari yang lebih baik. Sepatu lari yang baik
memenuhi dua fungsi utama: yaitu menghasilkan gesekan dengan tanah untuk
mencegah terpeleset ke depan atau ke belakang, dan menambah gaya pegas pada
sepatu yang secara ideal berperan sebagai perpanjangan tendon Achiles. Ganngguan yang
menyebabkan salah satu dari kedua fungsi ini tidak berjalan sebagai mestinya
berarti sebagian energi si pelari tidak bisa menggerakkan kaki dan tubuhnya
seperti yang dikehendaki, atau dalam bahasa sehari-harinya, sebagai energi terbuang
percuma.
Ketika kaki depan menyentuh tanah, sepatu yang baik tidak
hanya mengalami kompresi selama selang waktu yang diinginkan, tetapi juga bisa
meregang kembali kebentuk semula dalam selang waktu pemulihan kembali yang
diinginkan. Waktu, banyanya kompresi, dan lokasi kompresi merupakan tiga
parameter penting yang mempersulit pembuatan rancangan sepatu. Misalnya,
perbedaan jarak perlombaan lari membutuhkan perubahan khusus. Seorang pelari
jarak pendek kebanyakan berlari pada bola kakinya, sehingga lebih banyak
bantalan yang dibutuhkan dibola kaki dari pada di tumit atau di tengah kaki. Pelari
jarak menengah berlari menggunakan bagian pertengahan sampai jari kaki (atau
berlari menggunakan tumit sampai ujung jari yang kurang efisien), yang
membutuhkan lebih banyak gaya pegas dari tumit sampai bagian tengah kaki. Rancangan
sepatu telah diperbaiki tetapi tetap saja terbuka peluang perbaikan.
Olympus Editor. “Running Shoes.” Newsweek (July 27,1992): 58
0 komentar:
Posting Komentar