Halaman

follower : pengikut : melui

Jumat, 15 Februari 2013

APAKAH DISINI PANAS : EFEK RUMAH KACA



Ketika sebagian orang berfikir tentang pencemar udara, mereka berfikir tentang bahan bahan kimia seperti karbon monoksida, klorofluorokarbon atau hidrokarbon. meskipun merupakan hasil dari pernapasan hewan dan senyawa ini digunakan oleh tumbuhan pada proses fotosintesis, karbon dioksida juga dipertimbangkan sebagai pencemar jika ada dalam jumlah yang sangat besar. 

Pada akhir tahun 1970-an, para ilmuan menyadari bahwa suhu rata-rata bumi mengalami peningkatan. Mereka menyatakan bahwa peningkatan karbon dioksida (CO2) dan sedikit gas lainnya seperti klorofluorokarbon (CFC), Metana (CH4, suatu hidrokarbon), dan uap air (H2O) menjadi penyebab atas sedikit peningkatan suhu melalui proses yang disebut efek rumah kaca. Nama ini diberikan karena gas-gas ini memberikan efek yang sama seperti dinding dan atap kaca pada rumah kaca dan gas sendiri disebut gas rumah kaca. Beginilah cara kerja efek rumah kaca : Saat radiasi matahari berjalan melalui atmosfer Bumi, radiasi ini akan menabrak Bumi, memanaskan tanah, dan air. Sebagian energi surya ini dikirim kembali (dipantulkan) ke atmosfer sebagai panas (radiasi inframerah) yang kemudian diserap oleh gas tertentu (CO2, CH4, H2O, dan CFC) di atmosfer. Gas-gas ini kemudian akan menghangatkan atmosfer. 

Proses ini akan membantu menjaga suhu panas bumi dan atmosfer menjadi sedang dan relatif tetap, sebagai akibatnya kita tidak terlalu mengalami perubahan suhu yang besar dari hari ke hari. Jadi secara umum, efek rumah kaca adalah suatu yang baik, bukan suatu yang buruk. Tetapi jika terdapat kabon dioksida dan gas rumah kaca lainnya secara berlebihan, terlalu banyak panas yang terperangkap di atmosfer. Atmosfer menjadi panas, menyebabkan terganggunya beberapa siklus yang ada di Bumi. Proses ini disebut pemanasan global dan inilah yang sedang terjadi di atmosfer Bumi.

Kita bergantung pada pembakaran bahan bakar fosil (batu bara, gas alam, atau minyak bumi) untuk energi. Kita membakar batu bara dan gas alam untuk menghasilkan listrik, kita membakar bensin di mesin pembakaran dalam (internal comupbustion engine) dan kita membakar gas alam, minyak, dan batu bara untuk menghangatkan rumah. Selain itu proses industri membakar bahan bakar unutk menghasilkan panas. Sebagai akibat dari semua pembakaran bahan bakar fosil ini, kadar karbon dioksida di atmosfer telah meningkat dari 318 bagian per juta (ppm) di tahun 1960 menjadi 362 bagian per juta (ppm) di tahun 1998. Karbon dioksida yang berlebihan ini menyebabkan suhu rata-rata atmosfer meningkat kira-kira setengah derajat. Peningkatan suhu rata-rata di atmosfer sebesar setengah derajat tampaknya tidak berarti banyak, tetapi kecenderungan pemanasan global ini mempunyai efek yang serius pada sistem ekologi dunia : *Peningkatan suhu atmosfer dapat melelehakan massa es dan menyebabkab naiknya ketinggian permukaan laut dunia. Kenaikan tingkat permukaan laut akan mengakibatkan hilangnya daratan pesisir (Houston mungkin menjadi kota pesisir) dan membuat banyak orang rentan terhadap gelombang badai (yaitu datangnya air laut yang sangat cepat dan sangat merusak yang terjadi selama badai yang sangat hebat). *Meningkatnya suhu akan memengaruhi pola pertumbuhan. *Daerah tropis dunia akan bertambah dan menyebabkan penyebaran penyakit tropis.

thanks for saesaemawon.heck.in

0 komentar:

Posting Komentar